Teman dan Keluarga Lebih Berarti
Namaku
Sarah. Aku seorang murid SMA yang duduk di kelas 2. Aku sangat bahagia
dan bersyukur karena banyak orang yang menyayangiku seperti keluarga,
teman-teman, dan sahabat-sahabatku. Disaat aku ada masalah mereka selalu
ada untukku. Bahkan disaat aku kehilangan orang yang paling ku cinta
dan ku sayang, mereka selalu bersamaku untuk mendukungku. Ku mulai
menyadari bahwa mereka lah orang yang lebih berarti daripada pacar. Ku baru menyadari cinta kepada seorang cowok bukanlah segalanya.
Pada
waktu itu ada seorang anak baru di kelas kami, namanya adalah Nadia.
Dia orang yang cantik, pintar, baik, dan ramah. Patut saja para
cowok-cowok suka padanya, dia orang yang perfect banget. Saat itu
aku mulai takut Arya pacarku akan jatuh hati padanya, tapi perasaan
khawatir itu ku buang jauh-jauh karena ku yakin Arya pasti setia padaku.
Hari
demi hari mulai berganti. Ku melihat Arya jadi kurang perhatian padaku.
Ku pikir karena ada Nadia dia jadi begini padaku. Kami jadi sering
bertengkar. Tapi ku coba untuk tidak membawa-bawa Nadia ke dalam
masalahku. Sahabat-sahabatku terus memberikan dorongan dan dukungan
padaku. Hatiku yang sedih mulai terobati dengan kehadiran mereka. Aku
pun menyelesaikan masalahku dengan hati yang tenang.
Keesokkan harinya adalah malam minggu. Ku menunggu sms dan telepon dari Arya. Biasanya dia selalu mengajakku keluar buat nonton atau dinner.
Ku terus menunggu hingga pukul 9 malam dia mulai menghubungiku. Dia
mengatakan bahwa dia tidak bisa keluar dengan ku malam itu karena ada
urusan mendadak. Aku memakluminya.
Lusanya
di sekolah, Andi teman dekat Arya mengatakan sesuatu padaku. Katanya
tadi malam Arya pergi berdua dengan Nadia. Tentu saja aku terkejut. Tapi
ku tak mempercayai itu. Aku menganggap itu cuma candaan Andi. Saat
istirahat aku pergi ke toilet dengan sahabatku Anisa. Di jalan kami
berbincang-bincang seputar pelajaran sekolah. Tak sengaja aku melihat
Arya dan Nadia duduk berdua dan Arya sedang memegang tangan Nadia.
Betapa hancurnya hatiku saat itu. Ku tak menyangka ternyata pekataan
Andi tadi yang ku anggap candaan ternyata benar. Aku pun tak mampu untuk
menyembunyikan kesedihanku. Aku langsung berlari ke kelas dan Arya yang
melihat ku langsung mengejarku dan menjelaskan semuanya.
Sahabatku
Anisa dan Nuri terus membujukku. Sedangkan Arya terus menghapus air
mataku dan membelai rambutku. Tapi ku lepaskan tagannya dan menyuruhnya
pergi dari hadapanku. Arya telah membuatku kecewa, bahkan sangat kecewa.
Ku tak menyangka dia selingkuh. Dan ku tak menyangka selingkuhannya
adalah Nadia, seseoreang yang ku anggap perfect itu. Ternyata dia
nggak lebih dari seorang cewek nggak tahu diri. Padahal dia kan tahu
aku pacaran dengan Arya. Tapi kenapa dia harus merebut Arya dari ku.
Orang yang telah menjalin hubungan dengan ku selama satu tahun. Ku tak
menyangka Arya akan menghianatiku.
Malamnya
ku menghubungi Arya dan meminta Arya untuk memutuskan hubungannya
dengan ku. Meski terasa berat untuk ku, tapi ku harus belajar merelakan
orang yang ku sayang dan ku cinta. Semua itu demi kebahagiaannya.
Ku
terus memikirkan Arya saat itu. Orang yang biasanya menghubungiku, kini
telah pergi ke pelukan orang lain. Ku terus menangis dan memikirkan
cintaku yang telah pergi itu. Tapi, tiba-tiba ku teringat teman-teman,
sahabat-sahabat, dan keluargaku. Sejenak ku berpikir, cintaku ternyata
tidak pergi. Masih banyak cinta dan kasih sayang disekitarku. Cinta dari
teman-teman, sahabat-sahabat, dan keluargaku yang selama ini tak pernah
aku sadari. Saat itu ku mulai sadar, bahwa teman dan keluarga itu lebih
berarti daripada seorang pacar. (Tamat)
Oh ya ini bukan pengalaman pribadi ya :) cuma cerita karangan aja kok :D
0 Komentar