Dulu kita adalah satu.
Dekat ataupun jauh rasanya tetap teduh.
Sekarang kita tetap saja satu.
Walau rasanya kian tak menyatu.
Kadang ku iri.
Ku iri pada tanah tempat kau berdiri.
Ku iri pada bantal tempat kepala itu terlelap.
Ku iri pada mereka yang bisa tertawa bersamamu setiap hari.
Kadang ku selalu rindu.
Mendengar suaramu rasanya seperti tabu.
Apalagi untuk bertemu.
Karena sekarang bukanlah dulu.
Andai dulu kita bukanlah satu
Mungkin sekarang kita tetaplah teduh.