twitter instagram
By Novira Photography. Diberdayakan oleh Blogger.
  • Home
  • About Me
  • Gallery
    • 1
    • 2
    • 3
  • SoundCloud
  • VR Project

My Crying Room


Dulu kita adalah satu.
Dekat ataupun jauh rasanya tetap teduh.
Sekarang kita tetap saja satu.
Walau rasanya kian tak menyatu.
Kadang ku iri.
Ku iri pada tanah tempat kau berdiri.
Ku iri pada bantal tempat kepala itu terlelap.
Ku iri pada mereka yang bisa tertawa bersamamu setiap hari.
Kadang ku selalu rindu.
Mendengar suaramu rasanya seperti tabu.
Apalagi untuk bertemu.
Karena sekarang bukanlah dulu.
Andai dulu kita bukanlah satu
Mungkin sekarang kita tetaplah teduh.
Februari 22, 2018 No Komentar

Penyesalan, kau tahu?
Kosa kata berimbuhan yang paling ku benci.
Penyesalan, kau tahu?
Ketika kau melakukakan sesuatu dan hasilnya tidak sesuai dengan apa yang kau inginkan.
Ketika kau memilih suatu pilihan dan tidak sesuai dengan harapan.
Ketika kau membohongi perasaanmu.
Ketika kau telah menyia-nyiakan seseorang yang menyayangimu.
Kau tahu?
Aku benci harus merasa kehilangan.
Aku benci harus berbohong.
Aku benci harus membohongi perasaanku sendiri.
Senyuman yang tidak menyiratkan perasaanku yang sebenaranya.
Tawa yang meenutupi perasaanku seutuhnya.
Ucapan yang sebenarnya tak ingin ku ucapkan.
Ucapan yang berada di hati dan tak mampu untuk ku ungkapkan.
Kau tahu?
Aku hanya tidak bisa mengerti dan memahami.
Bagaimana cara mengungkapkan?
Apa yang ku rasakan, apa yang ingin ku utarakan.
Apakah semua rasa sungkan memagari semuanya?
Apakah suatu keegoisanku mengabaikannya?
Kau tahu?
Seseorang akan terasa berarti ketika telah pergi.
Dan aku merasakannya.
Walau tubuhmu sedekat nadi dengannya.
Hati dan perasaanmu tetap akan terasa jauh.
Kau tak akan tahu itu.
Karena hatimu telah jauh dari jangkauanku.
Penyesalan, kau tahu?
Ketika kau tahu menyayanginya tapi kau mengabaikannya.
Ketika kau tahu dia yang paling tulus tapi kau mengabaikannya.
Ketika kau masih mencari yang lebih baik ketika yang terbaik berada di hadapanmu.
Kau tahu?
Apakah penyesalan itu berguna?
Kau hanya manusia bodoh yang menangisinya.
Kau hanya manusia bodoh yang menyesali kebodohanmu.
Kau hanya manusia bodoh yang tidak tahu bagaiamana cara mengungkapkan rasa sayangmu.
Kau memang bodoh telah mengabaikan orang yang tulus menyayangimu.
Kau tahu sekarang apa yang bisa kau lakukan?
Tersenyum tulus menyaksikan kisahnya.
Tertawa bersama kebahagiaannya.
Walau kau bukan lagi alasan atas kebahagiaannya.
Walau kau bukan lagi prioritasnya.
Walau kau hanya lah teman nya.
Biarkan penyesalan itu.
Biarlah lenyap menjadi debu.
Biarlah ku rasakan dulu.
Biarlah ku tahu dulu.
Mungkin begitu juga dulu rasamu.
Ketika merasakan pengabaianku. 
Desember 31, 2015 No Komentar

Assalamualaikum wr. Wb
Alhamdulillah, senang rasanya bisa kembali nulis lagi di blogku yang mungkin uda bersarang laba-laba ini setelah sekiam lama haha. Kangeeeeeeennnnn banget. Mungkin karena banyaknya kesibukan aku *ceilah*, karena beberapa keterbatasan juga seperti fasilitas wifi misalnya *fakirwifibanget*, dan kemageran hehe. Kalo dibilang gak punya ide sih ya engga ya, banyak banget sebenarnya yang pengen aku tulis, semuanya selalu lewat di pikiran aku. Nah tapi karena kesibukan itulah yang bikin aku gak sempat atau gak punya waktu buat nulis di blog ini, plus kemageran juga.

Nah lalu apa yang bakal aku bahas kali ini....

Yak, berhubung aku baru masuk kuliah nih hehe aku pengen cerita dan flashback sedikit waktu aku masuk di kampus aku ini, eh banyak juga sih hehe.

Jadi gini ceritanya.....

Waktu masih duduk di bangku SMA kelas 3 *berasa tua banget*, gak usah deh kelas 3 SMA, pokoknya dari dulu-dulu aku pengen banget kuliah di ITB STEI. Yah namanya juga cita-cita, namanya juga mimpi, walaupun belum tentu jadi nyata tapi pasti kita selalu punya usaha dan niat untuk menggapainya. Yak, tapi karena faktor “anak cewek bagus kuliah di sini aja, ngapain jauh jauh”, yah aku cari jalan pintas, jadi impian aku adalah masuk USU Teknologi Informasi/Ilmu Komputer. Gak ada pilihan lain dah, mau ngambil jurusan yang sama di kampus berbeda ya juga sama aja, ada faktor “anak cewek bagus kuliah di sini aja, ngapain jauh jauh”. Dari sana aku mulai ngatur strategi, usahain gimana nilai tetap stabil, pasang taktik gimana nilai gak turun, ya minimal kalo gak naik ya netral lah. Ya tujuannya cuma satu, supaya lulus SNMPTN. Selain itu juga les seminggu 2 kali di bimbingan belajar, buat jaga jaga di SBMPTN. Karena memang kita gak bisa ngarepin hasil SNMPTN 100%. Kalo menurut aku SNMPTN itu faktor keberuntungan, yah walaupun sebenarnya 80% aku ngarepin SNMPTN hehe. Kenapa gitu? Ya asik la kalo menurut aku lulus SNMPTN, kalo lulus, yaudah lulus gitu, enak tinggal tenang-tenang nunggu daftar ulang, ngurus ini, ngurus itu, selesai. Nah SBMPTN? Kita harus belajar keras lagi, bersaing sama ribuan umat manusia yang pengen masuk PTN dan jurusan yang sama kayak kita, harus pasang strategi, harus siapin ini lagi, siapin itu lagi. Yah emang ribet, tapi aku akuin 1000 jempol lah untuk orang-orang yang lulus SBMPTN, mereka adalah pejuang pejuang tangguh, mantappp.

Lah lalu gimana cerita aku?

Yak guys, alhasil aku tidak lulus di keduanya, hmm. Aku gak lulus SNMPTN dan SBMPTN. Yak sedih bana den. Waktu liat hasil SNMPTN, rasanya tuh nyucuk nyucuk guys. Coba deh bayangin, di sekolah belajar, di rumah belajar, berusaha dapetin nilai bagus, berusaha dapetin rangking bagus, berusaha masang strategi terbaik dalam nentuin pilihan jurusan, kontrol tiap hari ke kurikulum, but I’m not lucky. Waktu itu aku buat pilihan pertamanya USU Teknologi Informasi, pilihan keduanya USU Ilmu Komputer, pilihan ketiga? Aku kosongin. Lah kok dikosongin? Kan sayang? Yah buat apa aku isi kalo ada faktor “anak cewek bagus kuliah di sini aja, ngapain jauh jauh”, dan buat apa aku isi kalo aku milih PTN yang sama tapi jurusannya yang sama sekali aku gak minat dan gak ada pikiran kesana hanya demi untuk masuk di PTN itu. Nah aku pikir daripada harus ngejalanin satu tahun yang gak aku suka, mending gausa diisi lah. Sayang satu tahun itu dilewati untuk mengerjakan sesuatu yang gak kita sukain. Lalu apakah aku suka dengan jurusan yang aku pilih? Yah, sebelum aku milih itu pasti aku udah baca, udah cari referensi tentang jurusan tersebut, apa-apa aja yg ada di dalamnya, apa yang dipelajari, dan beberapa yang aku suka dipelajari di sana dan diperluas disana, makanya aku milih jurusan itu.

Lalu gimana kelanjutannya?

Pasti rasa kecewa itu ada, pasti. Tapi dibalik rasa kecewa itu semua aku yakin, aku percaya, mungkin SNMPTN bukan jalan yang diberikan Allah untuk aku menggapai kesuksesan, mungkin ini bukan rejeki aku, mungkin Allah punya jalan yang lebih baik untuk aku. Disitu aku bangkit lagi, belajar lagi, berusaha semaksimal mungkin sesuai kemampuan aku, berdoa lagi, semoga SBMPTN ini bisa lulus di salah satu pilihan jurusan yang sama aku pilih kayak di SNMPTN.

Nah, sebelum pengumuman SBMPTN yang menggemparkan hati dan kawan kawannya itu, aku dengar ada Polmed (Politeknik Negeri Medan) yang masih dalam asuhan USU yang lagi buka pendaftaran. Walau sebenernya aku tau beritanya waktu 2 hari pendaftaran udah mau ditutup dan sama sekali gak ada niat mau masuk ke sana. Aku sama kawan aku pun punya niat “coba coba aja yok”, haa ayokla ku bilang. Aku pun mulai browsing tentang jurusan disana, yah paling tinggi D4, itupun jurusan yang keuangan keuangan gitu. Nah aku waktu itu tertarik sama Sistem Informasi, Teknik Telekomunikasi, sama Teknik Komputer yang semuanya itu D3. Sempat juga sih punya pikiran, “yah kok D3 gitu”. Jujur sebenarnya, selain kuliah niat hasil akhirnya untuk nyari pekerjaan, tapi juga pengen punya gelar S1 wkwk. Lalu aku mikir, yaudalah nanti sambung aja S1 aja lagi sambil kerja kalo misalnya lulus di sini dan gak lulus SBMPTN. Yak karena waktu itu aku ambil jurusan IPA, aku Cuma bisa milih 2 jurusan, dan aku pilih Sistem Informasi sama Teknik Komputer. Sebelum milih itu aku udah cari tau juga tentang gimana seluk beluknya jurusan itu, apa aja yang dipelajari, dan gimana kerjanya.

Tibalah ujian masuk politeknik negeri, ujiannya sebelum pengumuman SBMPTN nih. Jujur lah, macam niat gak niat aku ikut ujian ini, belajarnya pun malam waktu besoknya udah ujian. Belajar? Iyalah belajar, walaupun antara niat gak niat, tapi aku gamau gak ada yang bisa ku isi pas ujian. Yak, waktu ngerjain soal, alhamdulillah lancar dan bisa. Dan teng ieng ieng, pas pengumuman alhamdulillah aku lulus di Polmed jurusan teknik komputer, walaupun sebenarnya lebih utama pengen lulus di sistem informasi sih tapi ya gak apa-apalah kalo masih beriringan. Dalam pikiran pun uda “udalah ngerakit ngerakit komputer aku ini” haha.

Udalah ada pegangan aku pas itu. Jadi rasanya gak sakit kali kalo gak lulus SBMPTN. Tapi doanya masih tetaplah kalo bisa lulus SBMPTN aja. Entah kenapa aku masih optimis di SBMPTN waktu itu, tapi aku gak berani meriksa jawaban aku, takut sakit hati. Dan kenapa aku masih optimis? Karena aku mengharapkan hidayah Allah datang. Baru karena udah ada pegangan, aku beranikan meriksa jawaban SBMPTN aku. Yak, kalo berdasarkan passing grade kalo dari bimbingan belajar kami, gak ada satupun passing grade aku itu masuk ke pilihan aku. Tapi mungkin kalo pilihan ketiga ku isi dengan pilihan lain, ada kemungkinan aku lulus, tapi nyatanya aku kosongin alasannya karena yang itulaa. Disitu keoptimisan aku jadi 50% wkwk. Aku cuma bisa berdoa sama Allah semoga diberikan jalan terbaik. Dan teng ieng ieng, aku gak lulus SBMPTN, kecewa sih tapi aku percaya bukan itu jalannya kata Allah.

Lalu kenapa aku gak ikut UMB aja? Pertama, aku pengen sih cuma aku mikir, biaya yang dikeluarin bisa berapa kali lipat cuma untuk aku, sedangkan aku masih punya adik yang juga masih sekolah, masih banyak biaya, aku gamau egois. Kedua, jujur aku udah males bergelut dengan buku dan kawan kawannya waktu itu, aku capek belajar. Yaudah lah aku gak ikut UMB, yaudah jalani aja sih yang udah dikasih Allah, yah syukurin aja.

Insyaallah, minimal nanti harus jadi dosen, kalo bisa nanti misalnya dikasih kesempatan, nantikan gadget atau sistem operasi ciptaan aku yak, mungkin nanti gabisa nyaingin Steve Jobs, Bill Gates, Andy Rubin, dll. Tapi ya setidaknya nanti bisala yakan diajak kerjasama sama gitu sama perusahaan mereka. Kali aja nanti sistem operasi yang kalian pake, laptop, hp yang kalian pake hasil ciptaan aku wkwk AMIN YA ALLAH. Gak salah kan punya mimpi? Asal punya niat, usaha dan doa buat menggapainya. Doain ajalah ya, semoga nanti gak cuma bisa ciptain brand gadget sistem operasi ataupun aplikasi, tapi juga bisa buka lapangan kerja buat orang-orang biar perekonomian dunia khususnya Indonesia lebih maju. AMIN
September 12, 2015 No Komentar

Angin
Sepertinya baru kemarin
Sepertinya baru sebentar
Tapi mengapa? Mengapa rasamu begitu membekas?


Angin
Aku masih ingat waktu itu
Waktu saat kau berlalu lalang dihadapanku, disekelilingku
Terasa, tapi aku masih tak bisa melihatmu
Aku masih tak bisa menyentuhmu
Tapi mengapa? Mengapa rasamu begitu membekas?


Angin, aku telah lama mengenalmu
Aku juga telah lama mengetahuimu
Tapi mengapa baru sekarang aku merasakanmu?
Merasakan segala yang ada pada dirimu
Merasakan apa yang benar benar terasa di hadapanku
Kini aku dapat memahami warnamu
Kini aku dapat menyentuhmu dalam khayalku


Angin, akankah kau selalu bersamaku?
Menemani setiap langkahku dengan hembusanmu
Menemani setiap denyut nadiku dengan kelembutanmu


Angin, akankah selalu ku rasakan sentuhanmu?
Walau di tempat yang berbeda
Walau dalam waktu yang berbeda
Walau pada masa yang berbeda
Masihkah kau hembuskan rasamu untukku?
Apakah aku yang harus mencarimu?


Angin
Kau telah berhasil
Kau telah berhasil membuatku jatuh
Jatuh pada dirimu
Pada ketulusanmu, kelembutanmu, dan kehadiranmu


Angin, akankah kau dengar
Bahwa sejak aku mengetahuimu, mengenalmu, dan menyadari adanya dirimu
Aku telah lama
Aku telah lama jatuh hati pada sosokmu
Juni 18, 2015 No Komentar

Selamat malam buat kamu
Iya kamu, lelaki hebat yang selalu ada untukku
Selalu siap sedia menghapus setiap debit air mataku
Selalu ada di saat suka dan dukaku
Selalu mendengarkan ocehan gilaku dan memperhatikanku
Walau sebenarnya semua itu tak pernah ku minta
Kau tahu?
Aku menyayangimu melebihi batas yang telah kita tentukan
Melebihi apa yang sudah kita janjikan
Maaf, aku tahu aku adalah seorang penghianat
Penghianat janji kita, janji untuk menyayangimu sebagai seorang sahabat
Semua di luar kendaliku
Nyatanya janji itu terlalu berat untukku jalani
Dan aku menyayangimu lebih dari seorang sahabat
Aku mengingkarinya
Salahkah?
Kau tahu?
Tangisku selalu bergemuruh di depanmu, namun tak pernah kau lihat dan rasakan
Entah kau benar-benar tak merasakannya, entah juga kau hanya berpura pura tak merasakannya
Dan kau tahu?
Semuanya ku simpan di sini dengan rapi, jauh di dalam lubuk hati yang tak mungkin akan kau sentuh dengan jemari dan kau pahami dengan nurani
Karena aku tahu, kau adalah pria hebat yang selalu menepati janji
Janji untuk menyayangiku sebagai seorang sahabat
Kadang aku berusaha untuk memberitahumu, tapi selalu ku urungkan niat itu
Aku takut semua tidak sejalan dengan apa yang aku harapkan
Tidak sejalan dengan akal sehatmu
Tidak sejalan dengan kenyataan
Kenyataan bahwa kini kau telah bahagia bersama wanita yang 2 tahun ini selalu menjadi bahan pembicaraan paling indah untukmu, yang juga paling menghancurkan aku.
Namun  tak ada pula yang paling indah dalam sebuah persahabatan, selain bisa melihat sahabat kita tersenyum dan bahagia
Dan aku harusnya bahagia melihat sahabat yang ku sayangi dengan lebih merasakan kebahagiannya sendiri, kebahagiaan yang pantas dia dapatkan
Kebahagiaan atas cintanya
Walaupun ku harus meregang tangis serta mengorbankan cinta dan perasaanku  sendiri
Yang pahitnya harus ku telan sendiri, pahit yang tak mungkin untuk ku bagi dengan pria hebat yang membuat kepahitan itu
Sekarang aku hanya harus mengerti dan memahami, hanya harus menerima kenyataan yang terjadi
Bahwa kehadiran pria hebat ini bukan untuk ku miliki, tetapi hanya untuk mendampingi
Oktober 05, 2014 No Komentar
Older Posts

Pengunjung

About me

About Me


Bukan penulis, hanya seseorang yang ingin menulis (saja).

Blog Archive

  • ▼  2018 (1)
    • ▼  Februari (1)
      • Dulu
  • ►  2015 (3)
    • ►  Desember (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2014 (1)
    • ►  Oktober (1)
  • ►  2013 (7)
    • ►  September (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2012 (17)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2011 (4)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (2)

recent posts

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose